Sebuah tank M1 Abrams yang dipersiapkan untuk Operasi Atlantik NATO di Garkalne, Latvia, 8 Februari 2017. Tank tempur M-1 Abrams ini dipersenjatai dengan sebuah meriam utama kaliber 105 mm. REUTERS/Ints Kalnins
arsipsumut.com
Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada Rabu, 25 Januari 2023 akan mengirimkan tank Abrams ke Ukraina. Sebanyak 31 tank M1A1 Abrams, yang berjumlah satu batalyon tank Ukraina, akan menambah lebih dari US$ 27 miliar yang telah dijanjikan Amerika Serikat kepada Kyiv.
Bantuan ini adalah upaya Barat untuk mempersenjatai Kyiv saat bersiap menghadapi serangan baru Rusia. "Tank-tank itu akan meningkatkan kapasitas Ukraina mempertahankan wilayahnya dan mencapai tujuan strategisnya,” kata Presiden Joe Biden dari Ruang Roosevelt Gedung Putih.
“Mengirim tank-tank ini ke lapangan akan memakan waktu yang akan kita lihat dan gunakan untuk memastikan Ukraina benar-benar siap,” katanya.
Biden menambahkan, “Ini tentang membantu Ukraina mempertahankan dan melindungi tanah Ukraina. Itu bukan ancaman ofensif ke Rusia.”
Amerika Serikat juga akan menyediakan delapan kendaraan pemulihan M88 yang mendukung M1A1 Abrams dalam paket keamanan terbarunya, yang bernilai sekitar US$ 400 juta. Washington berencana membeli M1 baru menggunakan dana dari paket Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina yang disetujui oleh kongres.
"Akan membutuhkan waktu mengirim tank ke Ukraina," kata seorang pejabat senior administrasi Biden pada hari Rabu. “Kami telah berbicara berbulan-bulan bukan berminggu-minggu,” kata pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu.
Pentagon telah ditugaskan untuk memberikan pelatihan, pemeliharaan dan dukungan logistik untuk tank M1A1, menurut pejabat tersebut. Pejabat AS lainnya mengatakan bahwa pelatihan tentang cara menggunakan tank, akan memakan waktu beberapa bulan, dan akan dilakukan di luar Ukraina.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan pada Rabu bahwa Pentagon tidak memiliki tank ekstra untuk ditarik dari persenjataannya saat ini. “Kami tidak memilikinya,” kata Kirby. Dia menambahkan bahwa jika ada kelebihan tangki pun tetap memakan waktu berbulan-bulan,"ujarnya. Dia juga menolak memberikan batas waktu kapan tank M1A1 Abrams akan siap untuk pasukan Ukraina.
Kemarin, Jerman juga mengumumkan akan memasok tank Leopard 2 ke Ukraina. Pengiriman persenjataan berat dari Berlin yang dianggap Kyiv dapat mengalahkan invasi Rusia, sebelumnya diragukan.
Tekanan telah meningkat selama berminggu-minggu pada pemerintah Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk mengirim tank. "Keputusan ini mengikuti garis kami yang terkenal dalam mendukung Ukraina dengan kemampuan terbaik. Kami bertindak dalam koordinasi yang erat secara internasional," kata Scholz dalam sebuah pernyataan di Berlin pada Rabu, 25 Januari 2023.
Scholz dalam pernyataan itu menyebut, tujuannya adalah untuk segera membentuk dua batalyon dengan tank Leopard 2 untuk Ukraina. Dia menambahkan bahwa Jerman pada awalnya akan menyediakan 14 tank Leopard 2 dari inventarisnya sendiri.
Ihwal sumbangan tank dari AS itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Biden. Melalui Twitter ia mengatakan bahwa transfer tank M1A1 Abrams adalah, langkah penting menuju kemenangan. “Hari ini dunia bebas bersatu lebih dari sebelumnya untuk tujuan bersama, pembebasan Ukraina,” ujarnya.
Pengiriman tank dari AS dan Jerman itu membuat Rusia gusar. Kremlin mengecam transfer senjata dan mengatakan bahwa tank-tank itu tidak akan mencegah Rusia mencapai tujuannya di Ukraina. “Sayangnya lebih banyak senjata dari NATO membawa lebih banyak penderitaan bagi orang-orang di Ukraina. Ini juga membawa lebih banyak perhatian ke benua itu tetapi tidak dapat mencegah Rusia mencapai tujuan kami,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengatakan tank-tank itu akan menjadi provokasi terang-terangan terhadap Federasi Rusia. “Jika keputusan untuk mentransfer ke Kyiv M1 Abrams dibuat, tank Amerika tanpa ragu akan dihancurkan seperti semua sampel peralatan militer NATO lainnya,” katanya.