Logo Piala Dunia 2022. (foto: qatarliving.com)
arsipsumut.com
Qatar, sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, dituding membayar ratusan penggemar palsu untuk bernyanyi dan menari untuk mendukung negara tertentu. Cuplikan video para suporter yang sedang berlatih viral di media sosial.
Kanal TikTok Qatari Living, yang memiliki 400 ribu pengikut, telah membagikan video para penggemar dari negara berbeda sedang membawa bendera dan menyanyikan lagu-lagu saat berjalan di sepanjang Corniche di Doha.
Para suporter ini diduga telah tiba lebih awal di negara Timur Tengah tersebut untuk memanaskan atmosfer menjelang kick-off Piala Dunia.
Tapi kemunculan video tersebut ditanggapi skeptis dan beberapa penggemar menuduh otoritas Qatar membayar pekerja migran untuk mendukung negara berbeda.
Sejumlah komentar pada video yang menampilkan fans Inggris di TikTok ini menuliskan kata 'Inggris' dengan emoji bendera India dan Bangladest, dua negara di mana ribuan pekerja direkrut untuk membangun stadion dan infrastruktur Piala Dunia.
"Pasti penggemar Inggris dari Kerala, India," tulis seorang penggemar di kolom komentar.
Pengguna TikTok lainnya berkomentar, "Saya bersumpah mereka membayar para pekerja untuk menjadi penggemar. Saya sudah melihat mereka mendukung sekitar tujuh negara berbeda."
Dalam video Inggris, para penggemar memakai jersey Inggris dan topi baseball sambil mengibarkan bendera St George dan membawa spanduk bertuliskan: 'It's coming home.'
Di video Portugal, para penggemar melompat dan melakukan selebrasi 'Siu' ala Cristiano Ronaldo. Banyak di antara mereka juga mengenakan jersey Ronaldo.
Hingga saat ini belum jelas apakah otoritas setempat menggelar parade penggemar atau apakah para pekerja migran masih di Qatar dan berpesta dalam menyambut turnamen empat tahunan ini.
Piala Dunia 2022 akan berlangsung di Qatar pada 20 November hingga 18 Desemeber. Sebanyak 32 tim akan bersaing berebut gelar juara di delapan stadion yang sudah ditetapkan. Prancis adalah juara bertahan.
Piala Dunia 2022 ini digelar dengan waktu berbeda dari biasanya, pada Juni atau Juli. Hal itu dilakukan untuk menyesuikan dengan kondisi cuaca di Qatar yang merupakan negeri gurun.