Peneliti: Hujan Deras Dampak Siklon Tropis 94S Mengarah ke Jawa

Peneliti: Hujan Deras Dampak Siklon Tropis 94S Mengarah ke Jawa
Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id

arsipsumut.com

Memasuki pertengahan hingga akhir November 2022, anomali cuaca berupa peningkatan hujan masih berpotensi marak terjadi di Indonesia. Alasannya, menurut Erma Yulihastin, peneliti klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer-BRIN, karena pengaruh dinamika pembentukan dan pergerakan badai vorteks atau bibit siklon tropis di Samudra Hindia.

Dari hasil pemantauan data satelit awan Himawari, terjadi pembentukan bibit siklon tropis 94S di Samudra Hindia dekat pantai barat Bengkulu, Sumatra, sejak Selasa, 15 November 2022. Selama proses pra kondisi pembentukan 94S pada 10-13 November, hujan sedang hingga deras terjadi serentak di berbagai wilayah di Sumatra dan Jawa.

Sementara dari data Kajian Awal Musim Indonesia Jangka Madya (KAMAJAYA) yang dikembangkan oleh Pusat Riset Iklim dan Atmosfer-BRIN, mengindikasikan pergerakan badai vorteks yang posisi awalnya terbentuk di Samudra Hindia dekat pesisir barat Bengkulu selama medio November. “Berpotensi bergerak ke timur mendekati Jawa,” kata Erma, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 November 2022.

Sama seperti badai 93S sebelumnya yang terjadi pada dasarian pertama November, bibit siklon 94S ini juga membangkitkan pembentukan hujan dalam formasi memanjang atau disebut badai squall line, baik di laut maupun di darat. Mekanisme itu tampak dari data Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) milik BRIN yang didedikasikan untuk mengetahui mekanisme kejadian ekstrem yang terjadi di atmosfer.

Efek badai squall line itu, kata Erma, menjalarkan hujan dari Samudra Hindia ke Sumatra dan Jawa yang terjadi dalam durasi tertentu dan terus berlanjut secara kontinu atau persisten. Hal ini dapat dimungkinkan karena selama perputaran vorteks, squall line yang terbentuk bisa lebih dari satu sesuai dengan lingkaran-lingkaran vorteks yang dihasilkan.

Sementara perbedaan yang signifikan dengan 93S, badai tropis 94S selama dinamika pergerakan menuju timur di atas laut selatan Jawa, yaitu berpotensi meningkatkan intensitas dan meluaskan hujan di darat. Kondisi ini dimungkinkan karena propagasi hujan terbentuk dari koneksi yang kuat antara sistem konveksi darat-laut-darat, yaitu Lampung, Selat Sunda, dan Jawa bagian barat.

Penggabungan beberapa sel badai  juga dapat terjadi yang menghasilkan badai super menyerupai tornado. Masyarakat diminta mewaspadai potensi proses pembentukan badai super yang dapat dihasilkan oleh badai tropis 94S selama pergerakannya mendekati Jawa. Sebelum beraktivitas, Erma menyarankan warga agar selalu memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال