PSIS Semarang sebut KLB PSSI harus digelar jika 50 persen voters setuju. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
arsipsumut.com
CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengatakan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI harus digelar jika 50 persen voters setuju sebagai buntut Tragedi Kanjuruhan.
Kendati demikian, Yoyok Sukawi akan menghormati keputusan jika mayoritas pemilik suara tak setuju KLB.
"Mengenai KLB, PSIS menghormati sikap kawan kawan klub lain karena itu hak sebagai anggota PSSI, namun harus dilaksanakan sesuai statuta yakni jika ada usulan dari 50 persen anggota PSSI atau 2/3 dari Delegasi yang mewakili Anggota PSSI," kata Yoyok di situs resmi PSIS.
PSIS mendorong PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa tentang nasib kepastian Liga 1 2022/2023.
"PSIS mendorong kepada PT. LIB untuk segera melakukan RUPS luar biasa demi kejelasan dan nasib kompetisi BRI Liga 1 2022/2023. Karena sebagai klub peserta, kelanjutan kompetisi adalah hal yang sangat penting," ucap Yoyok.
Di satu sisi, Yoyok berharap kompetisi yang bergulir di masa depan harus dibarengi perbaikan dari Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia.
"Sepak bola Indonesia harus kembali berjalan jauh lebih baik dari sebelumnya," lanjutnya.
Sejauh ini, sudah ada dua klub Liga 1 yakni Persebaya Surabaya dan Persis Solo yang mengambil sikap tegas dengan meminta PSSI menggelar KLB. Hal itu disampaikan melalui pertemuan dua petinggi Persebaya dan Persis, Senin (24/10).
"Kami sama-sama sepakat ada perbaikan di sepak bola Indonesia. Kami mendukung kebaikan sepak bola Indonesia, kalau itu harus KLB ya KLB. [Harapan] Kami yang utama adalah memang harus perbaikan, kami setuju itu," kata Presiden Persebaya, Azrul Ananda.