Elon Musk akhirnya rampung mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar.
arsipsumut.com
Elon Musk akhirnya merampungkan pembelian Twitter senilai US$44 miliar atau Rp680 triliun. Bagaimana kronologinya sebelum akuisisi ini tuntas?
Proses akuisisi ini bisa dibilang penuh liku dan lubang. Musk dan Twitter saling tarik-ulur bahkan harus berhadapan di pengadilan.
Hal itu bermula ketika Musk mengancam akan keluar dari proses akuisisi. Itu karena ia tak percaya dengan data akun bot yang disampaikan Twitter.
Melansir CNN, berikut lini masa akuisisi Twitter oleh Musk.
31 Januari
Musk secara diam-diam membeli beberapa saham Twitter. Dari sinilah Musk masuk ke perusahaan media sosial berlogo burung biru tersebut.
Musk tak langsung membeberkan pembelian ini kepada publik. Ia baru melakukannya beberapa bulan kemudian.
14 Maret
Pada Maret, Musk diketahui memiliki 5% saham Twitter. Lagi-lagi, ia tak langsung mengungkap fakta ini kepada publik.
Musk sebetulnya diwajibkan memberitahu kepemilikan itu dalam 10 hari usai melewati batas 5%. Namun ia baru melakukan hal itu 21 hari setelahnya.
24 Maret
Dengan kepemilikan itu, Musk mulai 'mengusik' Twitter. Ia antara lain mengatakan bahwa algoritma Twitter haruslah bersifat terbuka alias open source.
Belum cukup sampai di situ, Musk lalu melakukan voting untuk menentukan apakah Twitter sudah menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dalam demokrasi. "Apakah Anda percaya Twitter benar-benar menerapkan prinsip ini?" katanya.
26 Maret
Musk lalu bertemu dengan CEO Twitter saat itu, Jack Dorsey. Keduanya diketahui punya hubungan yang dekat di dalam atau pun di luar Twitter.
3 April
Para petinggi Twitter mulai mendiskusikan peluang Musk masuk ke dalam dewan direksi perusahaan. Dalam pertemuan itu, para petinggi Twitter ingin Musk menyepakati 'posisi diam' di dewan.
Hal itu dimaksudkan untuk membatasi pernyataan Musk yang berkaitan dengan Twitter. Salah satu yang ingin dibatasi adalah pernyataan soal proposal pembelian Twitter.
4 April
Hanya satu hari berselang, Musk terang-terangan mengaku telah menjadi pemegang saham individu terbesar di Twitter. Ia diketahui memiliki 9% saham.
Kabar ini meroketkan nilai saham Twitter lebih dari 20 persen pada sesi perdagangan awal. Spekulasi pun beterbaran terkait langkah Musk selanjutnya.
5 April
CEO Twitter, Parag Agrawal yang menggantikan Dorsey, mengumukan masuknya Musk ke dalam dewan direksi. "Lewat serangkaian pembicaraan dengan Elon, bagi kami jelas bahwa dia akan membawa nilai yang hebat ke dalam dewan direksi," tulis Agrawal di TWitter.
Sebagai bagian dari penunjukkan ini, Musk sepakat untuk tak membeli saham Twitter lebih dari 14,9 persen. Musk juga memiliki masa jabatan hingga 2024.
10 April
Lima hari berselang, Musk ternyata menolak tawaran masuk dewan direksi. Ia lebih memilih untuk memiliki porsi saham yang lebih besar di perusahaan.
14 April
Musk lalu membuat kejutan dengan memberi penawaran untuk membeli Twitter di luar saham yang jadi miliknya senilai US$41 miliar.
"Saya berinvestasi di Twitter karena percaa potensinya untuk menjadi platform untuk kebebasan berbicara di seluruh dunia. Saya juga percaya kebebasan berbicara adalah mutlak dalam demokrasi yang berfungsi," kata Musk.
"Namun sejak membuat investasi ini, saya sekarang menyadari perusahaan ini tidak akan mengarah kepada hal tersebut. Twitter harus diubah menjadi perusahaan privat. Twitter punya punya potensi luar biasa. Saya akan membukanya," kata Musk.
15 April
Usaha Musk memiliki Twitter bukan tanpa perlawanan. Dewan direksi Twitter sempat mengadopsi kebijakan 'pil beracun'.
Kebijakan itu berpotensi mempersulit langkah Musk untuk memiliki Twitter.
21 April
Musk sendiri memilih jalan terus. Ia menyiapkan dana $46,5 miliar yang antara lain bersumber dari dua komitmen pinjaman dari Morgan Stanley dan institusi yang tak dibeberkan namanya.
Musk belum mendapat respon dari para petinggi Twitter terkait kemauannya tersebut.
25 April
Respon baru diberikan pada 25 April setelah para petinggi Twitter sepakat menjual platform tersebut di harga US$44 miliar.
Kekhawatiran muncul karena Musk berencana mengaktifkan kembali akun mantan presiden Donald Trump.
29 April
Untuk mendanai akuisisi ini, Musk kabarnya menjual sahamnya di Tesla sekitar US$8,5 miliar.
Foto: CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani
4 Mei
Tak hanya itu, Musk lalu mendapat bantuan dari sesama miliarder senilai US$7 miliar. Beberapa investor yang terlibat adalah Larry Ellison, Binance, dan perusahaan pendanaan Sequioa Capital.
6 Mei
Sejumlah rencana pun telah disusun Musk antara lain peningkatan pendapatan hingga US$26,4 miliar pada 2028.
Untuk mencapai tujuan itu, Musk bermaksud meningkatkan jumlah pelanggan Twitter, membangun dompet digital, dan menurunkan ketergantungan pemasukan dari iklan.
10 Mei
Musk pun angkat bicara soal penghapusan sanksi permanen terhadap akun Trump. Menurutnya hal itu malah akan semakin memperbesar suara mantan presiden AS tersebut.
12 Mei
Di dalam Twitter, perusahaan tersebut memilih membekukan dahulu proses perekrutan dan pemecatan karyawan. Akan tetapi, dua orang petinggi yakni Kayvon Beykpour, dan Bruce Falck sudah meninggalkan perusahaan.
13 Mei
Kabar mengejutkan datang dari Musk. Ia memutuskan membekukan proses akuisisi karean tak percaya dengan jumlah akun bot yang disampaikan Twitter.
Musk tak yakni dengan angka 5%. Akan tetapi, Musk berkomitmen untuk melanjutkan akuisisi.
14 Mei
Keadaan pun mulai memanas, tim legal Twitter menuding Musk telah membeberkan data rahasia kepada publik. Data yang dimaksud adalah jumlah sampel untuk pengujian pengguna otomatis yang hanya berjumlah 100.
17 Mei
Musk lalu berujar kalau akuisisi ini tak bisa berlanjut. Hal berbeda diungkapkan Twitter yang ngotot akuisisi harus rampung.
6 Juni
Dalam suratnya kepada tim legal Twitter, Musk mengancam akan menarik diri dari akuisisi ini. Menurut Musk ia berhak cabut karena Twitter tak jujur soal data akun bot.
8 Juli
Musk benar-benar siap untuk menarik diri. Pengacara Musk telah menyurati Twitter dan menyatakan bahwa perusahaan itu telah berkali-kali melanggar kesepakatan terkait data yang diminta.
Namun pihak Twitter tak kalah sengit. Mereka bersikukuh untuk melanjutkan akuisisi dan mengancam akan membawa hal ini ke pengadilan.
12 Juli
Pada akhirnya, Twitter pun menuntut Musk di Court of Chancery, Delaware. Dalam 62 halaman gugatannya, Twitter antara lain menyatakan Musk tidak serius untuk meadi pemilik Twitter.
29 Juli
Pengadilan Delaware lalu memutuskan untuk mengadakan persidangan pada 17 Oktober. Hakim, Kathaleen McCormick sebelumnya menolak permintaan Twitter untuk mempercepat persidangan
Di sisi Musk, tim legalnya justru ingin persidangan dilakukan tahun depan.
13 September
Musk tak tinggal diam menghadapi Twitter. Ia lalu mengajukan mantan kepala keamanan Twitter, Peiter Zatko sebagai whistle blower.
Zatko lalu memberikan testimoni di Kongres AS dan menuding Twitter gagal menggaransi keamanan privasi penggunanya. Zatko juga mengatakan Twitter sangat rentan dieksploitasi oleh agen atau pemerintah asing.
3 Oktober
Di tengah situasi panas, Musk justru malah sepakat untuk melanjutkan akuisisi .Ia juga sestuju menggunakan harga awal yakni US$54,20 per lembar saham.
6 Oktober
Hakim McCormick lalu memberi tenggat waktu kepada Musk hingga Jumat (28/10) untuk merampungkan akusisi.
"Jika transaksinya tidak rampung pada jam 5 sore 28 Oktober 2022, kedua pihak diminta mengontak saya lewat email pada sore hari untuk mendapatkan jadwal persidangan November 2022," kata McCormick.
28 Oktober
Musk kabarnya telah merampungkan akuisisi. Ia juga telah memecat sejumlah petinggi Twitter termasuk CEO, Parag Agrawal.