IMF akan menggelontorkan bantuan darurat US$1,3 miliar ke Ukraina untuk memenuhi kebutuhan neraca pembayaran di tengah perang dengan Rusia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
arsipsumut.com
Dana Moneter Internasional (IMF) akan menggelontorkan bantuan darurat US$1,3 miliar atau Rp19,8 triliun (kurs Rp15.290 per dolar AS) ke Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP, Sabtu (8/10), IMF menyatakan bantuan itu digelontorkan untuk memenuhi kebutuhan neraca pembayaran Ukraina yang mendesak.
IMF menilai Ukraina layak mendapat kredit besar karena telah mempertahankan tingkat stabilitas keuangan makro yang penting di tengah perang dengan Rusia.
"Kami harap ini bisa menjadi katalis untuk dukungan keuangan masa depan dari kreditur dan donor Ukraina. Skala dan intensitas perang Rusia melawan Ukraina yang dimulai lebih dari tujuh bulan lalu telah menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan penderitaan ekonomi. PDB riil diproyeksikan berkontraksi sebesar 35 persen pada 2022 dibandingkan dengan 2021 dan kebutuhan pembiayaan tetap sangat besar," kata mereka.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih atas bantuan tersebut. Sebelum IMF, pekan lalu, Bank Dunia juga memberikan bantuan US$530 juta kepada Ukraina untuk memenuhi kebutuhan mendesak yang diakibatkan oleh invasi Rusia.
"Bank mengatakan telah memobilisasi hampir US$13 miliar dana darurat untuk Ukraina, US$11 miliar di antaranya telah dicairkan," kata bank tersebut dalam pernyataan mereka.
Pada hari yang sama, Kongres AS menyetujui paket bantuan baru senilai US$12,3 miliar untuk Ukraina, termasuk US$3,7 miliar dalam peralatan militer. Amerika Serikat telah memberikan total US$65 miliar kepada Kyiv sejak Rusia menginvasi pada Februari.