Ilustrasi proyek The Line di Arab Saudi, proyek ambisius milik Pangeran Mohammed bin Salman. /NEOM
arsipsumut.com
Berikut penjelasan seputar The Line, sebuah konsep tata kota Arab Saudi yang disebut futuristik.
Pangeran Mohammed bin Salman diketahui menjadi penggagas konsep tata kota bernama The Line yang diperuntukkan bagi pejalan kaki tersebut.
Panjangnya bahkan mencapai lebih dari 150 km membentang di sebelah utara Arab Saudi dan memanjang ke barat di Laut Merah.
Adapun Pangeran Mohammed bin Salman menjadi penggagas sekaligus Pimpinan the NEOM Board of Directors yang ingin mewujudkan tata kota tersebut.
Apa nama asli proyek The Line?
Dari total 5000 nama yang diusulkan, munculah 150 nama yang kemudian direduksi menjadi lima hingga dua usulan.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari laman NEOM, disepakatilah nama sebenarnya yang dipilih untuk proyek itu yakni NEOM.
Salah satu huruf dari susunan nama itu mengandung inisial Pangeran Mohammed bin Salman yakni “M” atau “Mohammed” (bin Salman).
Sementara itu julukan “The Line” diberikan karena rupa proyek itu memanjang hingga 170 km dan diperuntukkan bagi pejalan kaki.
Pembangunan proyek itu merupakan bagian dari “Visi 2030” dari sang pangeran agar lepas dari minyak mentah hingga meningkatkan investasi.
“Saya mempersembahkan kepada Anda THE LINE, kota sejuta penduduk dengan panjang 170 km yang melestarikan 95% alam di dalam NEOM, dengan nol mobil, nol jalan dan nol emisi karbon,” ujarnya.
Apa kata CEO NEOM tentang proyek tersebut?
CEO NEOM, Nadhimi al-Nasr menyebut pembangunan proyek besar tersebut baru sekira satu persen dari total.
Nadhimi menyatakan para pekerja “memindahkan gunung dan memindahkan pasir” untuk membangun sistem bawah tanah yang akan mengangkut orang dan barang.
“Hari ini jika Anda pergi ke NEOM, Anda akan melihat konstruksi di mana-mana, Anda akan melihat pekerjaan tanah dilakukan di mana-mana, Anda akan melihat daerah yang sedang dikembangkan,” katanya.
Bagaimana susunan tata kota The Line?
Konstruksi proyek itu telah dimulai, rancangannya yakni berupa garis lurus sempurna yang membentang dari pegunungan dan lembah atas di sisi barat laut Arab Saudi.
Ujung lainnya ada di pantai Laut Merah, sementara itu susunannya dirancang berlapis-lapis, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Daily Sabah.
Lapisan atas diperuntukkan bagi pejalan kaki yang ramah lingkungan, sedangkan bagian bawah untuk transportasi ultra-cepat serta infrastruktur.
Selain bagian atas dan bawah, ada pula tingkat bawah tanah yang diperuntukkan bagi pengembangan pusat teknologi canggih di pantai Laut Merah.
Penduduk akan dimanjakan dengan semua kebutuhan yang bisa ditempuh dalam lima menit hanya dengan berjalan kaki.
Target The Line akan mulai dihuni pada 2024 mendatang, itu artinya sekira dua tahun lalu pembangunan akan dikebut.***